Takut

Ini mungkin ketakutan saya,,,,

Published with Blogger-droid v2.0.3

SaTe291111

Bait suci itu punya-at least-3 bagian.
1. pelataran
2. ruang suci
3. ruang maha suci
kini,(PB,red) bait suci bukan lg tempat yg secara fisik ada, (sebab tempat yg dulunya adalah bait suci a.k.a. di atas gunung Moria sudah berdiri dengan megahnya Masjid Al-Aqsa) namun deep inside us bait suci adalah tubuh kita.--untuk itulah Tuhan sangat membenci dosa perzinahan;karena dilakukan di dalam tubuh,yang adalah bait tempat Allah bernaung.
kembali ke subjek awal, di bagian 'pembuka' bait suci ada pelataran dimana cahaya matahari masuk dengan mudahnya menerangi semua yang ada. disini mudah bagi kita mengenali semuanya; kebaikan,kejahatan,dsbg.
di bagian kedua, ada ruang maha suci. disini penerangan didapat dari lilin-lilin di atas kaki dian. melaluinya agak sulit bagi kita mengenali kejahatan,kebaikan,dsbg di sekitar kita namun makin mudah mengenali kejahatan dan keburukan diri sendiri.
masuk lebih dalam ke ruang maha kudus, dimana hanya imam yg blh masuk kemari. saya berefleksi di pagi tadi, bahwa di tempat yang tanpa penerangan ini --hanya Shekinah alias kemuliaan YHWH saja yang menerangi tempat ini--andai saya tidak melihat apapun, saya masih dapat melihat pribadi saya yang paling jahat sekalipun. tapi fokusnya bukan pada saya tapi pada DIA yang mempunyai hidup semua makhluk di muka bumi ini. bagaimana tidak, DIA mnyempurnakan kita--manusia ciptaanNya dengan menghembuskan RohNYA sendiri!!!! yang berarti memeteraikan saya dan semua manusia tanpa kecuali sebagai milik kepunyaanNya..untuk itulah DIA murka kalau saya menghujatNYA dengan cara menipu,berpacaran beda agama,berbohong pada orang tua,lalai dalam saat teduh,makan sembarangan,hidup tidak disiplin,kecanduan (game,internet,online,narkotika,minuman,cakap kotor,dsbg).
hal ini--kecemburuan Tuhan karena bait miliknya atau yang sering kita sebut 'tubuh' ini adalah S A H!!!!!
sebab semua bagian dr tubuh ini; jiwa,fisik dan roh kita adalah kepunyaanNya...
so,kalau dalam beberapa hal td kita abai dan ingkar, maka kita pasti tidak tahan melihat Shekinah Tuhan dalam bagian 'tergelap' hidup kita(ketika tak seorangpun melihat apa yg kita lakukan selain kita sendiri dan Tuhan yang tahu) tahankah kita menghadappi satu-satunya cahaya penerang ini?
pilihannya hanya dua,seperti imam yg memasuki ruang maha suci ini
1. mati, dan ditarik keluar oleh para imam lain yang menanti di luar. artinya kita mati akan kehadiran Tuhan,kita abaikan DIA dan mulai melakukan yg jahat di mataNya, ditarik keluar oleh semua keinginan-keinginan dunia yang TAMPAKnya baiiiik tp ujung-ujungnya adalah maut. contohnya: hidup dengan korupsi, kaya di awal, dan selalu (pasti,percayalah) hancur pd akhirnya.
2.kita tetap hidup dan diterangi oleh cahaya Firman yang menjadi manusia itu seperti Tiang Api dan Tiang Awan bagi umat pilihan menersngi setiap keputusan dalam hidup saya dan saudara yang membaca..
ingat!!!!!! there is no average.....!
semua akan diuji apapun pilihan saudara, ikut Tuhan atau ikut hantu..
hantu dunia wujudnya bukan poconggg,suster ngesot,dll tp lebuh menakutkan lagi seperti serigala berbulu domba --> manis sekali tapi menjerat di akhir.
seperti pacar yang kau sayangi tp membuat jalanmu jauhhhh dari Tuhanmu,seperti makanan enak yang kau sukai tp membuat lambungmu sakiiiiit.
ini perenunganku pagi ini,bahwa di tengah gelap yang senyata-nyatanya bagiku selalu ada ShekinahNya yang siap menerangiku.
apakah aku siap?

waiting for joy

WAITING FOR JOY

A large part of life centers around anticipation. How much we would lose if we were to wake up one day to the unexpected announcement: “Christmas in 10 minutes!” The enjoyment i many of life’s events is built on the fact that we have time to anticipate them.

Chrismast, vacations, mission trips, sporting events. All grow in value because of the hours we spend looking forward to them—eagerly running through our minds the fun, challenges, and excitement they’ll bring.

I think about the value of anticipation and the thrill it can bring to the human heart when I read Psalm 30:5, “weeping may endure for a night, but joy comes in the morning.” The psalmist is declaring the comforting idea that our earthly sorrow lasts but a short time when compared with the anticipated joy that will begin in heaven and last forever. Paul pens a similar idea in 2 Chorintians 4:17, when we discover that our “light affliction” leadsto aglory of eternal value.

For now, those of us who weep can dwell on hope instead of hopelessness and anticipation instead of sorrow. It may be nighttime in our hearts, but just ahead lies the dawn of eternity. And with it, God promises the endless joy of heavenly morning. –Dave Branon

Tribulation, grief, and sorrow

Are but heaven’s steppingstones

To abright and glad tommorow

Where no heartache can be known. –Glass

We can endure this life’s trials because of the next life’s joys.

_our daily bread_

peralihan faba menjadi potex

semangat!!!

doa saya terkabul..

dulu pernah berdoa supaya penelitianku tuh topiknya baru (alias jarang diteliti atau minimal belum ditemukan meluas di indonesia) trus pernah lagi berdoa supaya penelitianku ga selesai dengan cepat...ckckckkck

sekarang that's all comes out into true reality..,,,great!!

sekarang setelah menunggu antiserum selama 2 bulan dan kesalahan elisa 2 kali yang berarti antiserum jadi menipis..

masih ada tambahan ,,,

topik penelitian saya pun berubah....hurayhuray........

;) and it means

1. bulan ini fokus mencari virus potex dalam berbagai literary...

padahal fabavirus literaturku dah buanyaaaaaak bangedddddddddddddddddddddddssss...

2. purifikasi aja deh sekalian potexvirusnya

3. mencari cara agar pembelian primer potex didanai oleh dosen PSku a.k.a Mr. Gede...

4. mencari metode (lagiiiiiiiiiiiiiiiiii) yang tepat untuk virus jenis ini.

5. bersabar, karena oktober baru bisa selesai sepertinya (padahal disitu orang2 udah wisudaan aja septembernya alias gagal deh pengurus kopral bareng wisudaan..hehehhe)

6.makin rajin ke lab, bersihin lab, rajin nanya, konsul, bikin draft

7. senyuuuuuuuuuuuuumm

8. menikmati masa-masa semester ini

9. kuliah lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ah smt 9 ini..

10. primer potex harus segera diusahakan dataaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang, biar bisa EKSTRAksi dan PCR secepatnya......

BUAT SEMUA WISHLIST ITU DAN HOPELIST DAN REALLIST>>>> AMIEN....

selamat datang Potex, ,,,selamat beradaptasi dengan cepattttttttttt di lab virologi....

terimakasih Tuhan.

Testify to love

Avalon_Testify to Love

All the colors of the rainbow
All the voices of the wind
Every dream that reaches out
That reaches out to find where love begins

Every word of every story
Every star in every sky
Every corner of creation lives to testify

reff:
For as long as I shall live
I will testify to love
I'll be a witness in the silences
when words are not enough
With every breath I take
I will give thanks to God above
For as long as I shall live
I will testify to love

From the mountains to valleys
From the rivers to the sea
Every hand that reaches out
Every hand that reaches out to offer peace

Every simple act of mercy
Every step to kingdom come
All the Hope in every heart
will speak what love has done

back to reff
Bridge

reff 2x

(Testify Your Way
Testify Your life
Your life of mercy)

mixmix seperti banana split

hari ini makan banana split di lab, ditraktir sama mbak Miftah..
asyikkkkk....
jadi tahu deh rasanya banana split ala kantin stevia faperta...hehe
by the way, cerita lab hari ini rasanya juga mirip dengan banana split deh.
mix antara senang, cemas, dan ga sabar.
senang, karena pcr hari ini berhasil dan langkah selanjutnya tinggal nanem.
cemas, karena belum nemu langkah pcr yang tepat.
ga sabar, karena pengen selesai dengan semua ini..hehe

Tuhan menyanjungku

sulit rasanya percaya, Tuhan yang notabene adalah creator, pencipta semua yang ada, perfect, sempurna segala sifat-sifatNYA- menyanjung seorang manusia seperti saya.
tapi, hal ini saya alami baru-baru ini.
tepatnya di Camp Pengutusan KOPRAL PMK 2011
ketika itu di sesi Tes Potensi Diri, saat kami semua mengisi sebuah tes sederhana untuk mengetahui potensi diri kami secara mendasar,,
jika kita seringnya mengetahui bahwa karakter manusia