Search This Blog

Tuesday, March 2, 2010

Fasten Your Safety Belt

Beberapa bulan yang lalu, setelah liburan Natal dan bahun baru, aku mendapatkan kesempatan kembali ke kota tempat aku kuliah dengan menggunakan transportasi pesawat.

Sebelum pesawat itu lepas landas, Mbak pramugari yang cantik (hohohohoho....) memberitahukan kepada seluruh penumpang untuk mengenakan dan mengencangkan sabuk pengaman agar tidak terjadi benturan saat pesawat lepas landas.

20 menit setelah pesawat berada di udara, pesawat yang aku tumpangi berada dalam cuaca yang buruk. Mbak pramugari yang cantik tersebut meningatkan lagi untuk mengencangkan sabuk pengaman dengan tujuan penumpang tetap nyaman dari goncangan akibat cuaca buruk tersebut.

Friends, sabuk pengaman (safety belt) dalam kehidupan orang percaya melambangkan persekutuan pribadi kita dengan Allah. Yap, persekutuan ini besar banget kuasanya dan tetap membuat nyaman kita saat hidup kita digoncang keadaan buruk. "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah (Roma 1:17a). Nah dengan demikian, harusnya kita benar-benar terhubung dengan benar kepada Allah bak sabuk pengaman yang terikat kencang (fasten).

Namun, seringkali kita ngeremehin en menganggap enteng persekutuan pribadi kita. Bahkan, meskipun nampaknya bersekutu,kadang kita gak 100% klik dengan Allah, dan menjadi sebatas rutinitas. bagaimana ya jika para penumpang tidak mengenangkan sabuk pengamannya dalam pesawat yang aku tumpangi ????

Yuk, kita mengizinkan Allah menjaga kita di setiap waktu dan keadaan di hidup kita. "Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman- maka tiba-tiba mereka ditimpah oleh kebinasaan ,..., mereka pasti akan luput (1 Tesalonika 5:3)........ Hanya dengan memastikan hidup kita benar-benar telah terkoneksi dengan Tuhan setiap hari. Pasanglah sabuk pengaman dengan kuat dengan cara membangun persekutuan pribadi dengan Allah. Lakukanlah itu lebih dari sekadar rutinitas setiap hari. Sebab dari situlah, kita akan mendapatkan rasa aman yang sejati.

Selamat menaburkan Kasih Allah